Search

Translate

Senin, 13 Desember 2021

Persamaan Akuntansi dan Siklus Akuntansi

Persamaan Akuntansi.

Akuntansi selalu dalam posisi keseimbangan antara aset (Aktiva) dengan Hutang (Liabilitas)  dan Modal (Ekuitas). Keseimbangan tersebut dinamakan persamaan akuntansi. Dari hasil proses persamaan akuntansi tersebut dapat digunakan untuk menyusun laporan posisi keuangan.

Unsur dasar suatu laporan keuangan terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu  Aset, Hutang, Modal. Kekayaan / harta yang dimiliki oleh perusahaan dikenal dengan istilah Aset (Aktiva). Sumber Aset  tersebut berasal dari Hutang dan Modal. Sehingga persamaan akuntansi nya adalah :



Sebagai contoh ilustrasi dalam pembahasan ini :

Bapak Budi selaku pemilik perusahaan  menyetorkan uangnya keperusahaan sebesar Rp. 1.000.000,00  akan menjadi modal bagi perusahaan, maka asetnya dalam bentuk kas  akan bertambah menjadi Rp. 1.000.000,00. Maka persamannya adalah sebagai berikut :



Soal 1 :

Selanjutnya, jika perusahaan meminjam uang ke Bank Rp. 500.000,00 maka akan menyebabkan aset perusahaan dalam bentuk setara Kas (uang dalam rekening bank) akan bertambah sebesar Rp. 500.000,00 seperti berikut :



Dari contoh diatas, sekiranya dapat dipahami bagaimana persamaan pada akuntansi. Persamaan akuntansi tersebut nilai Aset harus sama dengan Hutang + Ekuitas  atau biasanya disebut balance (keseimbangan) .

Yang termasuk kedalam Aset / Aktiva adalah seperti Kas, piutang, perlengkapan, peralatan, bangunan, kendaraan, mesin, tanah dll. Aset yang dimiliki suatu perusahaan / badan usaha merupakan modal operasional untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Ekuitas menunjukkan sumber dana yang diperoleh, sedangkan aset menunjuk pada penggunaan sumber dana tersebut.

Setiap terjadinya perubahan Aset (Aktiva)  dapat mempengaruhi aset (Aktiva) atau hutang ataupun modal

Contoh : Aset mempengaruhi Aset.

Soal 2 :

Dengan Uang Kas yang dimiliki perusahaan, akan digunakan untuk melakukan pembelian mesin sebesar Rp. 250.000,00. Maka keseimbangannya akan menjadi :





Penjelasan : Aset dalam bentuk KAS akan berkurang senilai Rp. 250.000,00 sehingga Total Kas yang tersisa adalah RP. 750.000,00. Sedangkan Aset dalam bentuk Mesin akan bertambah sebesar Rp. 250.000,00.

Soal 3 :

Selanjutnya, perusahaan melakukan penarikan uang tunai di bank sebesar 200.000,00. Ini akan mempengaruhi Akun Bank berkurang sebesar 200.000 dan Akun Kas bertambah dengan nilai yang sama. Berikut persamaannya :



Contoh : Aset mempengaruhi Hutang.

Soal 4 :

Perusahaan melakukan pembayaran hutang ke bank sebesar 100.000 menggunakan uang Cash. Sehingga pembayaran akan mengakibatkan Kas berkurang sebesar 100.000 dan Hutang berkurang 100.000. Berikut persamaannya :



Contoh : Aset mempengaruhi Modal.

Soal 5 :

Bapak Budi selaku pemilik perusahaan membutuhkan uang sebesar 350.000. Dan uang tersebut diambil dari perusahaan, Maka akan mempengaruhi Kas berkurang dan Modal Bapak budi berkurang (Prive). Berikut persamaannya :



Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa :

  1. Efek transaksi dapat dinyattakan dalam istilah penambahan dan atau pengurangan dalam satu atau lebih akun-akun persamaan akuntansi (Aset, Hutang, dan Modal)
  2. Persamaan yang ada dalam dua sisi persamaan akuntansi selalu seimbang. Bila terjadi ketidaksamaan antara sisi kiri dan sisi kanan pasti terdapat kesalahan di dalam pencatatan.
Dari ilustrasi diatas dapat dilihat keseimbangannya adalah sebagai berikut :



Siklus Akuntansi (Accounting Cycle).

Akuntansi memiliki proses urutan langkah demi langkah yang harus dilalui oleh sebuah transaksi bisnis. Urutan langkah demi langkah tersebut diproses secara berulang untuk melakukan identifikasi, analisis dan merekam setiap kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan yang biasa disebut sebagai Siklus Akuntansi. Siklus dalam kegiatan akuntansi terjadi dalam kurun waktu 1 tahun.

Berikut adalah Siklus Akuntansi :

Siklus Akuntansi

Dengan proses atau siklus akuntansi seperti diatas, memungkinkan transaksi bisnis selama kurun waktu tertentu dapat disajikan menjadi laporan keuangan. Laporan keuangan yang diterbitkan entitas adalah berupa Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas.

Identifikasi Transaksi / Bukti Transaksi.

Identifikasi transaksi harus dilakukan secara cermat dan tepat dengan melakukan pencatatan transaksi berdasarkan bukti-bukti  transaksi yang dianggap sah dan dapat dibuktikan. Contoh bukti transaksi adalah faktur, kwitansi, struk pembelian dan dokumen-dokumen lainnya yang dapat membuktikan suatu peristiwa transaksi..

Transaksi adalah setiap kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan adanya perubahan atau mempengaruhi posisi keuangan suatu entitas.

Analisis transaksi.

Sebelum dilakukan penjurnalan, maka akan dilakukan analisis transaksi yang bertujuan untuk menganalisa pengaruh transaksi terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem pencatatan akuntansi  dalam perusahaan selalu menggunakan Double Entry System (Setiap transaksi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada posisi keuangan Debet dan Kredit dengan jumlah yang sama besarnya.

Jurnal Transaksi.

Setelah melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah dengan mencatat semua transaksi kedalam sebuah jurnal keuangan. Jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode tentang  transaksi-transaksi yang terjadi. Proses memasukkan informasi / mencatat transaksi tersebut disebut penjurnalan.

Buku Besar.

Setelah pembuatan jurnal, proses akuntansi selanjutnya adalah memindahkan ke Buku Besar. Buku Besar secara umu diartikan sebagai kumpulan rekening / akun yang berisikan informasi atas akun-akun tertentu yang dicatat dalam satu periode. Masing-masing rekening / Akun pada Buku Besar tersebut diberikan nomor-nomor kode tertentu. Tujuannya adalah untuk mempermudah  ketika proses  identifikasi dalam jurnal tersebut.

Neraca Saldo.

Neraca Saldo berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening / akun pada buku besar disatukan dan harus dalam kondisi yang sama (Balance).

Jurnal Penyesuaian.

Penyusunan Jurnal Penyesuaiaan bersifat periodik, dan prosesnya juga sama dengan penjurnalan pada umumnya. Setelah dicatat  dalam jurnal penyesuaiaan, maka hasil akan aktual.

Neraca Lajur (Neraca Saldo Setelah Penyesuaiaan)

Neraca ini dibuat berdasarkan neraca saldo yang sudah dilakukan perhitungan dan memperhatikan jurnal penyesuaiaan yang telah dibuat sebelumnya. Saldo-Saldo tersebut terbagi dalam kelompok aktiva dan passiva sesuai dengan statusnya / Accountnya. Kemudian disusun hingga Jumlah saldo sama besar nilainya (Balance). Bila tidak ballance maka ada kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan tersebut.

Laporan Keuangan.

Laporan keuangan dibuat setelah jumlah saldo aktiva dan passiva pada Neraca Saldo sudah balance. Laporan disusun dalam beberapa laporan yaitu :

  • Neraca  , Disajikan dalam bentuk Rekening (Skontro) atau dalam bentuk Laporan (Staffel).
  • Laporan Laba Rugi.
  • Laporan Arus Kas.
  • Laporan Perubahan Modal.

Jurnal Penutup.

Jurnal penutup disusun di akhir periode akuntansi dengan cara menutup akun rekening NOMINAL (Rekening Laba Rugi). Dengan cara membuat nihil nilai rekening tersebut. Tujuan menutup rekening adalah untuk melihat aliran sumber selama periode Akuntansi tersebut berjalan dan juga bisa digunakan untuk mengukur setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode tersebut. Sedangkan untuk periode selanjutnya  Jurnal penutup bisa membantu memulai kembali dalam siklus akuntansi selanjutnya.

Neraca Saldo dan Jurnal Pembalik.

Tahapan pada siklus akuntansi pada periode sebelumnya dapat diakhiri dengan jurnal penutup. Proses Jurnal Balik ini bersifat Opsional (boleh dilakukan / tidak dilakukan). Neraca Saldo pada tahap ini berisikan tentang saldo rekening permanen dari rekening buku besar setelah jurnal penutup. Sementara jurnal pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa transaksi tertentu, terutama yang selalu berulang, bisa lebih sederhana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap menyebutkan nama
dan berkomentarlah dengan baik